Minggu, 20 Februari 2011

Meninggalkan Jejak lagi di Kota Yogyakarta


Yah akhirnya kaki ini kembali meninggalkan jejak (berkunjung) untuk ke sekian kalinya di Kota "Gudeg" Yogyakarta. Yah pagi itu kami Fikri Azka, Ibnu Nurkholis dan tentunya saya memutuskan untuk kembali berkunjung ke kota itu. Awalnya memang kita tak tahu hendak berkunjung ke tempat wisata apa di Kota ini hingga akhirnya terjadilah kita hanya berputar-putar menyusuri Kota ini.
Hari itu (Selasa, 15 Februari 2011) pagi jam 07.55 pagi berangkat dari rumah, kita berencana menggunakan kereta PRAMEX jurusan Solo-Jogja waktu itu, kita menuju Stasiun Purwosari dan membeli tiket tentunya, kereta berangkat pukul 07.32 untuk itu salah satu dari kami memutuskan untuk membeli sarapan di depan stasiun kereta. Jalan Slamet Riyadi masih begitu lenggang mungkin karena hari itu adalah hari libur.
Ada beberapa hal sebenarnya yang membuat saya masih agak ragu untuk ikut pergi ke Jogja waktu itu namun, ini adalah sebuah kesempatan dan saya tak pernah tahu hal ini akan saya dapatkan lagi atau tidak di kemudian hari.
Kemudian tepat pukul 07.30 (lebih awal dari jadwal keberangkatan) Kereta berangkat dari stasiun Purwosari Solo, Kereta sudah penuh penumpang yang sudah naik dari Stasiun Balapan Solo. Akhirnya kami semua berdiri karena memang tak ada tempat duduk yang masih kosong. Sepanjang perjalanan Kereta membawa kami menelusuri pedesaan yang masih hijau penuh dengan persawahan benar-benar sangat memanjakan mata dan saya sangat merindukan bisa kembali manatap desa yang masih penuh dengan sawah.
Setelah menenmpuh perjalanan sekitar 1 Jam lebih 30 Menit Kereta sampai di stasiun tugu Jogjakarta. Kita mulai menapak tanah Jogja. Setelah keluar dari stasiun Tugu kami mulai mengitari Malioboro, namun waktu itu masih sepi karena masih pukul 09.45 pagi belum ada jam 10 sehingga para pedagang yang ada di Malioboro masih belum begitu banyak.
Sebelum kita mengitari Kota Yogyakarta salah satu di antara kami memutuskan untuk mencari makan yah kami memang orang-orang yang hobby makan. Akhirnya pilihan jatuh pada bubur ayam Makassar yang ada di depan Malioboro Mall. Setelah mengisi perut kini kami bertiga mulai berpetualang di Kota Gudeg ini awalnya hanya jalan-jalan saja menuju arah keraton namun saya begitu tertarik ketika melewati Museum Benteng Vredeburg yang merupakan peninggalan dari masa penjajahan Kolonial Belanda, dengan retribusi sebesar Rp 2000 saja kita sudah bisa masuk dan melihat peninggalan pada zaman itu. Benteng ini memiliki luas kurang lebih 4 Hektare dengan di kelilingi oleh parit-parit yang cukup besar dan masih bisa terlihat samapai sekarang. Di dalam benteng masih berdiri bangunan-bangunan atau ruanagn-ruanagn yang bergaya artistik zaman dulu. Nah Museum ini selain menyisakan Benteng yang masih kokoh sekarang di dalamnya di isi oleh maket-maket yang bercerita tentang perjuangan NKRI dalam merebut kemerdekaan. Setelah asyik menikmati museum ini kita melanjutka perjalanan lagi untuk menjelajahi Kota Gudeg ini.
Setelah asyik menikmati penunggalan zaman sejarah kita langsung melangkah menuju Keraton Yogyakarta beruntung sekali karena waktu itu event SKATEN masih belum selesai yah walau di Kota Solo juga ada tapi tak ada salahnya untuk juga mampir. Sekaten begitu ramai baik pemebeli maupun pedagang. Berbagai macam permainan dan pedagang kumpul jadi satu di event ini ada juga yang menawarkan jasa. bener-bener komplit. Setelah kita memutari SKATEN kita beristirahat sejenak di Majid Gede Yogyakarta, tak di sangka ternyata di Masjid ini juga banyak pengunjungnya. Walau ramai namun ini tempat sangat luas jadi juga masih banayak tempat yang bisa kita pakai untuk beristirahat.
Istirahat selesai akhirnya kita mampir di sebuah Kedai Nasi Gurih untuk Makan Siang yah nasinya memnag benar-benar gurih dengan taburan tempe kering, udang serta daging ayam yang di potong kecil-kecil membuat makanan ini menjadi nikmat untuk di santap.
Setelah selesai memanjakan perut akhirnya kita lanjutkan petualangan di Kota Jogja ini rencana awal kita mau langsung menuju Malioboro namun salah satu dari kami tertarik untuk mengunjungi MIROTA BATIK toko yang begitu terkenal di Kota ini. Di sini tak hanya menjual kain atau baju batik saja melainkan beragam accesories serta minuman khas ada di toko ini. Seperti Bajigur, Kopi Bandrek, Beras Kencur serta yang lainnya. hmm rasanya hambar kalo hanya masuk, akhirnya terbelilah beberapa item untuk di bawa pulang ke Kota Solo. Setelah itu kita mulai menyusuri Malioboro dari ujung hingga ke ujungnya lagi. Benar-benar ramai jalanan ini dan memang seperti pasar malam karene berbagai macam pedagang juga ada di sini, dari tas, sepatu, kaos hingga jam tanagan. Rasanya juga hambar kalo tak memebeli sesuatu di tempat ini akhirnya kita membeli 3 buah kaos dengan motif yang sama, warna yang sama namun ukurana berbeda. Setelah semua di dapat kita putuskan untuk segera kembali ke Kota Solo.
Pukul 4 sore kita sudah ngantri tiket kereta untuk kembali ke Solo dan 30 menit kemudian kereta datang dan yang lebih mengejutkan Kereta sudah penuh dengan penumpang walhasil kita berdiri lagi hingga samapai kota Solo. Dan akhirnya pukul 18.00 kita sampai dengan selamat di Kota Solo tercinta ini.
Terima Kasih Yogyakarta telah memberikan kami perjalanan yang begitu indah dan tak terlupakan ^_^





0 komentar: